REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dua korban luka akibat awan panas gunung Sinabung masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Kedua korban tersebut, yakni Cahaya boru Tarigan (54) dan Cahaya Sembiring Milala (74).
Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Medan Sairi M Saragih mengatakan, keduanya mengalami luka bakar hingga 60 persen. "Pihak rumah sakit tetap berupaya semaksimal mungkin dan memberikan perawatan intensif kepada keduanya," katanya, Ahad (22/5).
Sairi mengatakan, tim medis terus berupaya untuk menyelamatkan nyawa kedua warga desa Gamber, Simpang Empat, Karo tersebut. Saat ini, korban Cahaya boru Tarigan, lanjutnya, masih berada di ruang ICU dewasa, sedangkan Cahaya Sembiring Milala di ruang pasca bedah.
"Cahaya boru Tarigan dengan kondisi luka bakar 60 persen dengan alat bantu pernapasan dan Cahaya Milala luka bakar 60 persen di wajah, kedua tangan dan kedua kaki," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Sinabung memuntahkan awan panas pada Sabtu (21/5) sore. Akibatnya, tiga warga yang sedang berkebun di desa Gamber, Simpang Empat, Karo meninggal dunia.
Ketiganya, yakni Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17) dan Nantin Boru Sitepu (50). Tim SAR pun kembali menemukan dua jenazah pada malam harinya, yaitu Leo Perangin-angin (25) dan Ngulik Ginting (45).
Selain korban tewas, empat warga juga mengalami luka bakar di atas 60 persen dan sempat mendapatkan perawatan di RS Efaria Etaham, Karo sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik, Medan.
Dua dari empat korban luka bakar ini akhirnya mengembuskan napas terakhir setelah mendapatkan perawatan intensif, yakni Ersada Ginting (55) dan Ibrahim Sembiring (57).