Kamis 19 May 2016 07:03 WIB

Akar Masalah Kekerasan Seksual Dinilai Bukan Teknologi tapi Pendidikan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Kekerasan Seksual (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Anak Ifen Ong mengatakan terjadinya kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak tak bisa menyalahkan kecanggihan teknologi. Karena jika terus menyalahkan teknologi, kata dia, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa primitif.

"Kemajuan dunia harus kita kejar demi kemakmuran negara dan bangsa," katanya, Rabu (18/5).

Menurut Ifen yang menjadi akar permasalahannya adalah sistem pendidikan di Indonesia. Karena itu yang harusnya diperbaiki adalah sistem pendidikan bukan menolak kemajuan teknologi.

Ifen mengatakan orang tua, guru, dan pakar pendidikan harusnya intropeksi untuk mencari penyebab anak-anak tidak berminat untuk mempelajari ilmu yang mereka dapat di sekolah sepulang sekolah. Anak, kata dia, justru sibuk mencari handphone atau internet.

"Apa yang salah dengan semua itu," katanya.

Ifen mengatakan orang tua, lingkungan, dan pergaulan selalu menjadi kambing hitam kenakalan dan kebejatan anak. Karena itu, kata Ifen, pemerintah harusnya memahami dan mengerti kebutuhan anak, apakah anak-anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan proposi mereka.

"Benarkah guru yang mengajar anak-anak memenuhi kriteria sebagai pendidik anak-anak," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement