Kamis 19 May 2016 00:02 WIB

Kendalikan Harga, Warga Diminta Belanja Secara Wajar

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Beberapa pekan menjelang bulan puasa, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional Medan mulai merangkak naik.  Wakil Wali Kota Medan Ahkyar Nasution mengatakan, untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok, warga diminta untuk belanja yang wajar dan membeli sesuai kebutuhan.

"Bila ada peningkatan kebutuhan maka akan terjadi kenaikan harga. Salah satu pengendalian harga biasanya permintaan terhadap barang tersebut, biasa saja jangan terjadi lonjakan permintaan," kata Akhyar saat melakukan sidak di Pasar Petisah Medan, Rabu (18/5).

Di Pasar Petisah, beberapa dari bahan pokok tersebut bahkan mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Saat ini, bawang merah dijual dengan harga Rp 45 ribu dari Rp 25 ribu per kg dan diprediksi akan naik lagi. Untuk cabai merah, mengalami kenaikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg.

Harga bahan kebutuhan pokok lain yang merangkak naik namun tidak begitu tinggi, yakni gula putih dari Rp 13 ribu menjadi Rp 15 ribu, ayam broiler dari Rp 19 ribu menjadi Rp 26 ribu per kg dan kenaikan Rp 500 sampai Rp 1.000 per kg untuk beras semua jenis.

Harga kebutuhan pokok yang masih terpantau stabil, yakni telur ayam ras masih berkisar Rp 1.100 per butir, daging sapi Rp 110 ribu per kg, daging kambing Rp 80 ribu per kg, dan bahan kebutuhan pokok lainnya seperti sayur mayur dan tempe.

Akhyar pun mengimbau para pedagang untuk tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. Selain itu, Akhyar mengatakan, Pemkot Medan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional.

Pemkot Medan pun, ujarnya, akan bekerja sama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar bila diperlukan. "Saat jelang hari besar keagamaan, seperti Lebaran nanti, Pemkot Medan akan menggelar pasar murah di seluruh kelurahan yang ada di Medan," ujar Akhyar.

Sementara itu, Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)  RI Perwakilan Medan Abdul Hakim Pasaribu mengatakan, pihaknya akan menelusuri penyebab kenaikan harga bawang merah yang cukup tinggi di Medan. Menurut Abdul, pihaknya telah melakukan peninjauan di kota Nganjuk dan Brebes. Hasilnya, pasokan bawang merah di sana ternyata melimpah. Hal ini, kata dia bertolak belakang dengan harga bawang merah di pasar-pasar kota Medan yang naik.

Dari sidak ini, Abdul mengatakan, para pedagang menyebut terjadinya kenaikan harga ini dari distributor. Oleh karena itu, KPPU, akan melakukan pengecekan siapa dalang dari kenaikan harga ini karena kekuatan ekonomi ada di distributor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement