Rabu 18 May 2016 21:58 WIB

Ahok: Air Sungai Ciliwung Bisa Jadi Air Baku PAM

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Minum (PD PAM) Jaya bisa menggunakan air Sungai Ciliwung sebagai air baku untuk disuling menjadi air bersih.

Ahok mengungkapkan selama ini suplai air bersih untuk warga Ibu Kota memang terkendala minimnya air baku. Sehingga PD PAM Jaya harus mengambil air baku dari Waduk Jatiluhur hingga membeli dari daerah Tangerang.

"Iya, makanya saya udah perintahkan ke PAM, kalau kamu bilang kebocoran 40 persen karena pipa lama, ya sudah invest pipa baru enggak usah pusingin Palyja," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (18/5).

Selama ini pengelolaan air bersih di Jakarta diatur oleh PD PAM Jaya. Namun PAM memberikan hak operasionalnya pada Palyja (kawasan barat Jakarta) dan Aetra (kawasan Timur Jakarta).

Ahok mengaku selama ini, pihak Palyja terkendala akibat adanya citizen law suit (CLS) atau gugatan yang diajukan sekelompok masyarakat. Sehingga ia berharap pengelolaan air sepenuhnya dipegang perusahaan daerah.

"Palyja itu kan kita berantem nih gara-gara CLS itu, udah kalo kaya gitu udah gugat kita gak usah pusingin, pipanya udah kita urusin, airnya punya kita," ujarnya.

Lebih lanjut, ia optimis jumlah air baku dari sungai Ciliwung terbilang mencukupi. Sehingga ia merasa pasokannya mampu menyuplai air bersih di Ibu Kota.

"Ciliwung kan airnya ada terus. Makanya kita tutup pintunya Manggarai, ambil air di situ. Termasuk air dari banjir kanal timur itu aja," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement