Selasa 17 May 2016 15:03 WIB

Jelang Puasa, Konveksi Rumahan di Soreang Kebanjiran Order

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Achmad Syalaby
Industri konveksi.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Industri konveksi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Order yang diterima pelaku usaha konveksi di Soreang, Kabupaten Bandung, beberapa pekan menjelang bulan Puasa tahun ini, meningkat hingga 50 persen dari momen biasa. Order tersebut banyak berdatangan dari Jakarta, Cirebon, dan juga Surabaya.

Salah seorang pengusaha konveksi di Kampung Cikupa, Desa Padasuka, Soreang, Wandi Yusman Kusnandi menuturkan, order yang ia terima saat ini mencapai lebih dari 2.000 potong per pekan. Produk kerudung perempuan yang ia hasilkan untuk kemudian dikirim ke Jakarta, yakni Tanah Abang. "Biasanya mah kalau di hari-hari biasa cuma 1.000 potong per pekan," kata dia, Selasa (17/5).

Permintaan masuk ke konveksinya meningkat sejak dua pekan kemarin. Namun, peningkatan jumlah order ini tergolong stagnan jika dibandingkan dengan kondisi jelang Puasa tahun lalu. Sebab, jumlah produksi per pekan di tahun lalu jelang Puasa juga 2.000 per pekan. "Sama saja sih kalau tahun lalu juga, enggak ada perbedaan," ujar dia. Pengiriman produk Wandi ini, selain ke Jakarta, juga ke Makasar dan negara tetangga, Malaysia. 

Selain Wandi, pelaku usaha konveksi rumahan di Kampung Lembur Picung Desa/Kecamatan Soreang, Usep Iksan pun juga merasakan kenaikan omzet pada produk gamis perempuan buatannya. Saat ini, tiga pekan jelang bulan Puasa, ia bersama sejumlah pegawainya bisa memproduksi lebih dari 3.000 potong per pekan untuk memenuhi orderan dari Pasar Tegalgubug di Cirebon.

"Kita di sini kalau hari-hari biasa, jauh dari momen Puasa mah cuma 2.000 potong tiap pekan, ya meningkatkanya sekitar 25 sampai 30 persen," kata dia.

Kendati meningkat, jumlah omzet tersebut masih tergolong menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana ia bisa memproduksi sampai 6.000 potong. Bahkan, pada pekan ketiga Ramadhan, order masih berdatangan. Omszet setelah lebaran pada tahun lalu pun masih tinggi, yakni bisa mencapai 9.000 potong per pekan. "Pas Syawal mah masih banyak orderan, malah paling banyak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement