Selasa 17 May 2016 11:56 WIB

Butuh Waktu Tiga Bulan untuk Membuat Rancang Bangun JPO Ambruk

Rep: c35/ Red: Teguh Firmansyah
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kilometer 7 tol Jakarta-Serpong roboh akibat ditabrak truk crane, Ahad (15/5) malam.Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kilometer 7 tol Jakarta-Serpong roboh akibat ditabrak truk crane, Ahad (15/5) malam.Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Tol Bumi Serpong Damai (BSD) KM 7 yang rubuh tertabrak truk trailer pengangkut crane pada Ahad (15/5) malam kemarin belum langsung dibangun.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Sukanta mengaku pihak BSD Tol meminta waktu tiga bulan untuk membuat rancang bangun JPO tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BSD Tol dan beliau meminta waktu tiga bulan untuk membuat rancang bangun JPO tersebut," tutur Sukanta kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).

Sementara menunggu waktu beberapa bulan sebelum dibangunnya JPO, Dishub Kota Tangsel beserta pihak BSD Tol akan melakukan rekayasa lalu lintas. Hal itu dilakukan demi tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat pejalan kaki yang sementara waktu tidak dapat menggunakan fasilitas JPO rubuh itu.

"Karena masyarakat pejalan kaki yang biasa lewat di situ sekarang tidak bisa lewat situ. Maka harus ada solusi alternatif bagi mereka," ujarnya.

Sukanta menjelaskan Dishub bersama BSD Tol akan melakukan rapat internal untuk membahas rekayasa lalu lintas tersebut nanti siang sekitar waktu Dhuhur. Sukanta berjanji akan segera menerapkan rekayasa lalu lintas itu setelah rapat sudah membuahkan hasil keputusannya.

Baca juga, Ini Pengakuan Sopir yang Menabrak JPO di BSD.

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement