Jumat 20 Oct 2017 16:55 WIB

JPO Pasar Minggu Dibangun pada 2018

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Jjembatan penyebrangan orang (JPO) yang ambruk di Pasar Minggu pada 2016, akan dibangun pada 2018. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jjembatan penyebrangan orang (JPO) yang ambruk di Pasar Minggu pada 2016, akan dibangun pada 2018. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Pasar Minggu yang ambruk sejak 2016 rencana akan dibangun pada 2018. Untuk saat ini, JPO tersebut masih dalam tahap penganggaran.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menyatakan tahun ini sudah diselesaikan anggaran dana yang akan dikeluarkan. Bina Marga tinggal menunggu persetujuan dari DPRD untuk melanjutkan proyek tersebut. "Dianggarkan dulu pembangunannya. Pastinya 2018. Sudah diplot dan dialokasikan dananya untuk 2018," ucap Yusmada Faizal saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/10).

Yusmada mengatakan JPO Pasar Minggu akan secepatnya dibangun. Ketika anggaran telah keluar dan disetujui, akan segera dilakukan lelang. "Begitu keluar anggaran 2018 tinggal kita lelang. Secepatnya kita laksanakan. Pembangunan-pembangunan itu kita lakukan 2018," lanjut Yusmada.

Seksi Perencanaan Pemeliharaan Bina Marga, Hans Mahendra, mengatakan pembangunan JPO Pasar Minggu tidak bisa dilakukan di pada 2017 ini dikarenakan adanya kendala di competitive catalog atau (comcat). Comcat sendiri merupakan katalog proyek pembangunan milik pemerintah yang nantinya dikompetisikan atau dilelang.

"Rencana dari Agustus comcat sudah bisa dijalankan. Tapi ternyata sampai saat ini belum bisa di aktifkan. Karena pengadaan kita menggunakan katalog yang dikompetisikan. Prosesnya ada di BPPBJ," ujar Hans Mahendra saat dihubungi.

Untuk saat ini pihak Bina Marga mengatakan, sudah masuk dalam tahap desain JPO. Karena JPO yang ingin dibangun ingin dimodel secara modern dengan sentuhan seni dan budaya. "Saat ini sudah sampai desain. Anggaran sudah kita sediakan di 2018," ucap Hans.

Saat ditanya ada berapa JPO lagi yang ingin dibangun, Hans menyatakan akan fokus pada JPO yang mengalami kerusakan berat. Salah satu contohnya JPO di Jatinegara dan Jalan Daan Mogot.

"Kita lihat anggaran yang disahkan oleh DPR. Berapa JPO yang bisa dibangun. Kalau rencana yang kondisi rusak seperti di Daan Mogot itu dibenahi. Yang di Jalan Jatinegara juga ada. Kita seleksi yang kondisinya rusak. Kita prioritaskan mana yang paling urgent," ujar Hans

Hans mengaku untuk pemeliharaan rutin itu selalu dikerjakan dan dibenahi. Tapi untuk tempat yang perlu dipugar ulang harus menunggu anggaran dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement