Senin 16 May 2016 15:35 WIB

Jelang Ramadhan, Penyaluran Raskin Dipercepat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja memeriksa beras miskin (raskin) di bak truk di area gudang Bulog Divre Serang, Banten, Jumat (22/4).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa beras miskin (raskin) di bak truk di area gudang Bulog Divre Serang, Banten, Jumat (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menjelang bulan Ramadhan dan lebaran, penyaluran beras sejahtera untuk rakyat miskin (rastra atau raskin) di Kabupaten Indramayu dipercepat. Bulog Indramayu pun siap jika pemerintah daerah setempat mengajukan adanya operasi pasar (OP).

Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Abdul Basit menjelaskan, untuk menghadapi Ramadhan, maka penyaluran raskin untuk Juni akan dipercepat menjadi Mei. ''Jadi maju satu bulan,'' ujar Abdul Basit kepada Republika, Senin (16/5).

Ketika ditanyakan mengenai penyaluran raskin pada Juli apakah akan dimajukan pada Juni, Abdul Basit belum bersedia menjelaskannya. ''Ya pokoknya maju satu bulan,'' kata Abdul Basit.

Tak hanya mempercepat penyaluran raskin, Bulog Indramayu juga bakal menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga beras saat Ramadhan dan Lebaran. Namun, hingga kini belum ada permintaan dari Pemprov Jabar mengenai hal tersebut. ''Kapanpun pemerintah daerah meminta (operasi pasar), kami siap,'' ujar Abdul Basit.

Sementara itu, selain di Kabupaten Indramayu, percepatan penyaluran raskin juga dilakukan Bulog Sub Divre Cirebon.

Kepala Bulog Sub Divisi Cirebon Titov Agus S menjelaskan, jatah raskin untuk Juni segera disalurkan pada minggu ketiga atau keempat Mei. Sedangkan untuk menghadapi Idul Fitri, jatah beras raskin untuk Juli disalurkan pada akhir Juni.

Percepatan penyaluran raskin itu bertujuan untuk meredam tingginya harga beras di saat jelang Ramadhan dan membantu masyarakat yang menjadi sasaran penyaluran raskin.

Tak hanya mempercepat penyaluran raskin, Bulog Cirebon juga sudah menyiapkan operasi pasar murah untuk sejumlah komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Namun, untuk pelaksanaannya, masih menunggu permintaan dari pemerintah daerah. ''Komoditasnya berupa beras, gula dan minyak goreng,'' kata Titov.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement