REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan lebih memilih nama baik dibandingkan mempertahankan jabatan. Karena itu, ia rela tetap menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk memilih ketua umum baru meskipun Mahkamah Agung telah mengesahkan kepengurusan Munas Bali.
"Saya ingin ucapkan kata-kata bahasa Jawa 'Milih jeneng tinimbang jumeneng' atau Saya lebih memilih nama baik dibanding jabatan. Jadi kalau sekedar ingin mempertahankan kekuasaan, pasti kita tidak akan berada di sini. Saya ingin memilih membesarkan partai dan bangsa ini. Kekuasaan harus ditujukan untuk kepentingan yang lebih besar melebihi kepentingan dirinya sendiri," kata Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat membuka Munaslub PG di Denpasar Bali, Sabtu (14/5).
Hadir dalam pembukaan Munaslub Partai Golkar antara lain Presiden Joko Widodo, Wapres M Jusuf Kalla, Ketua MPR Irman Gusman, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, para menteri, para ketua dan pimpinan parpol lainnya.
Dalam pidatonya Ical juga menegaskan ingin tunjukkan seterang-terangnya bahwa tali perdamaian dan kesetiakawanan dijunjung tinggi. Memang, lanjutnya, sebagai manusia ada kalanya tergoda akan kekuasaan, sehingga menghilangkan rambu-rambu etika.
"Munaslub ini kita selenggarakan membuktikan bahwa Partai Golkar sudah siap melakukan regenerasi maju tiga tahun lebih cepat," katanya.
Ia menegaskan bahwa partainya memiliki kader-kader muda yang telah piawai berpolitik.
"Kita memiliki kader-kader muda yang memiliki penciuman yang sangat tajam mengikuti arah angin," kata Aburizal yang disambut tepuk tangan meriah.