REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menjelaskan, Ketua Umum DPP Golkar yang akan datang harus bersih dari dugaan korupsi. Figur tersebut diyakini bisa mendongkrak citra partai menjadi lebih positif."Itu syarat mutlak. Ini untuk membawa perubahan," imbuhnya saat dihubungi, Sabtu (14/5).
Syarat lainnya, ketua umum baru harus bisa membawa perubahan. Menurut dia, Golkar jangan menjadi partai yang terus melestarikan budaya korup dan merugikan maslahat bangsa. Golkar harus menjadi pelopor partai bersih sehingga menjadi teladan masyarakat luas.
Donal menjelaskan agar bersih dari korupsi, pengurus wilayah yang memegang hak suara pada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) jangan terjebak pada sikap pragmatis. Mereka diimbau tidak memilih sosok figur yang memberikan sejumlah uang.
Apalagi jelasnya, uang tersebut diperoleh dari korupsi. Jika memilih figur seperti itu maka dipastikan Golkar akan terjebak pada lingkaran setan terus menerus. Awalnya pengurus wilayah menerima uang. Pada momentum Pilkada nanti, pengurus wilayah yang diharuskan menyetor sejumlah uang jika ingin maju dalam Pemilu.
Menurut dia, yang bisa membawa Golkar keluar dari lingkaran setan adalah sosok yang bersih dari dugaan kasus hukum, khususnya korupsi.