REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera/Kementerian PUPR) melalui Direktorat Rumah Khusus Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan membangun 50 rumah bagi warga miskin di Kecamatan Mauk dengan menggunakan teknologi rumah instan sederhana (risha).
"Dalam pembangunan rumah untuk warga di Kecamatan Mauk, Tangerang, ini, kami akan memanfaatkan teknologi risha yang dikembangkan oleh Puslitbangkim Balitbang Kementerian PUPR. Secara teknis spesifikasi Risha telah memenuhi standar SNI dan dari segi biaya lebih murah dan proses pelaksanaan lebih mudah dan cepat," ujar Direktur Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lukman Hakim.
Lukman mengungkapkan, risha merupakan model rumah yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Badan Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangkim Balitbang) Kemenpupera yang penerapannya sudah dilakukan semenjak tahun 2002 lalu dan proses pembangunannya lebih mudah cepat. Teknologi risha diharapkan juga dapat mempercepat proses pembangunan rumah sehingga dapat mendorong terwujudnya Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Menurut Lukman, kebutuhan akan pembangunan rumah baru yang sehat dan nyaman bagi masyarakat miskin di Indonesia menjadi prioritas pemerintah untuk mengurangi backlog kebutuhan rumah tinggal bagi kepala keluarga.
Pembangunan Rumah Khusus Risha di Kampung Buaran Asem, RT 08, RW 05, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, sebanyak 50 unit merupakan tindak lanjut dari komitmen Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penyediaan rumah bagi masyarakat miskin yang umumnya tinggal di kawasan padat penduduk dan kondisi fisik rumah tidak layak huni serta lokasinya terpusat atau berada dalam satu hamparan.
Sementara, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada Kemenpupera atas bantuan perumahan yang diberikan untuk masyarakatnya. Adanya pembangunan rumah dengan teknologi risha diharapkan dapat menjadi sebuah kebanggaan sekaligus motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengalokasikan APBD ke depan melalui program perumahan di daerahnya.
"Sejak 2014 lalu, Pemkab Tangerang juga memiliki program unggulan di bidang perumahan yang kami sebut Program Gebrak Pak Kumis yang merupakan singkatan dari Program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan Miskin. Program yang pernah menjadi proyek percontohan pembangunan nasional ini kini juga masuk nominasi Government Award dari MNC Group. Bahkan, sejumlah NGO Internasional juga ikut mengawasi program ini agar pelaksanaannya lebih baik," ujarnya.
Ahmed menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki, kebutuhan rumah layak huni bagi kepala keluarga miskin, khususnya di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tengerang, jumlahnya masih cukup besar, yakni sebanyak 600 KK. Untuk itu, dirinya berharap Kemenpupera bisa mengalokasikan bantuan yang lebih banyak, khususnya di bidang perumahan.
"Sekitar 600 KK di daerah sini masih membutuhkan bantuan pemerintah di bidang perumahan. Kami harap ke depan Kementerian PUPR bisa menambah jumlah bantuannya sehingga seluruh warga di desa ini bisa bebas dari rumah tidak layak huni," harapnya