REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menindaklanjuti musibah matinya gajah Yani di Kebun Binatang Bandung, tim dokter gabungan yang dikerahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat melakukan pemeriksaan terhadap seluruh satwa yang berada di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari. Pemeriksaan dilakukan sebagai antisipasi deteksi dini kondisi hewan lainnya.
Dokter hewan dari Dinas Peternakan Jawa Barat Indriantari mengatakan pemeriksaan akan dilakukan selama tujuh hari ke depan. Mengingat banyaknya jumlah satwa yang terdapat di kebun binatang ini. Pemeriksaan awal dilakukan dengan mengecek kondisi secara umum. Baik satwanya, kandang, serta pakan yang diberikan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Dokter Indriantari mengatakan terdapat beberapa hewan dalam kondisi tidak sehat. Kondisi lingkungan sekitar kandangnya pun buruk.
"Secara umum kita lihat fasilitas yang diberikan di sini belum memenuhi persyaratan. Kebutuhan air minum, makan dan lainnya. Kualitas air minum, pakan dan lingkungannya," katanya usai melakukan pemeriksaan di Kebun Binatang Bandung, Jumat (13/5).
Menurutnya kondisi tersebut dapat berdampak pada satwa yang tidak sehat, tidak nyaman, bahkan cenderung stres. Sehingga perubahan perilaku dapat terjadi seperti menjadi tidak aktif.
Buruknya manajemen kebun binatang juga ditambah dengan data jejak rekam satwa yang tidak dilakukan. Sehingga pembandingan kondisi hewan sebelumnya dengan saat ini menjadi sulit.
Untuk menindaklanjuti temuan ini, pihaknya akan melakukan investigasi selama satu pekan. Hasil investigasi akan menjadi bahan rekomendasi terkait kelanjutan penangan satwa dan pengelola kebun binatang.