REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kabagops Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim memastikan tidak ada korban jiwa pada musibah kebakaran Pasar Pelita Kota Sukabumi yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, Jumat (13/5).
"Setelah kami mintai keterangan dari para pemilik kios dan lapak serta petugas yang melakukan penyisiran, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini," katanya di Sukabumi, Jumat.
Polisi mengapresiasi petugas kebakaran dari Kota dan Kabupaten Sukabumi serta anggotanya yang dengan sigap membantu para pedagang yang kios dan lapak PKL nya hangus terbakar akibat musibah tersebut. Menurut dia, petugas yang di lapangan tidak hanya menyerap informasi dan mengamankan lokasi kebakaran, tetapi ikut turun ke titik lokasi memeriksa apakah ada warga yang terjebak di dalam kios yang juga dijadikan rumah oleh si pemiliknya atau mengalami kecelakaan saat api membakar kios dan puluhan lapak PKL.
Selain itu, saat api mulai membesar para pedagang langsung sigap menyelamatkan dirinya masing-masing yang kemudian mengevakuasi barang dagangannya yang bisa diselamatkan. "Untuk penyebab kejadian masih selidiki, sehingga kami belum bisa memastikan apakah kebakaran itu ada unsur kesengajaan atau murni musibah," ucap dia.
Sulaeman mengatakan untuk memadamkan api yang membakar pusat perekonomian warga Kota Sukabumi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menurunkan tujuh unit mobil damkar. BPBD juga dibantu Pemkab Sukabumi dengan menurunkan empat unit mobil damkar.
Sementara, Petugas PMI Kabupaten Sukabumi, Solehudin mengatakan pihaknya sengaja turun ke lokasi musibah untuk membantu petugas khususnya dalam menyelamatkan para korban kebakaran. "Walaupun tempat kejadiannya masuk teritorial PMI Kota Sukabumi, tapi kami sebagai sukarelawan tetap memberikan bantuan kepada korban tanpa mengenal wilayah," katanya.
Pemberian bantuan yang dilakukan pihaknya fokus terhadap keselamatan baik petugas yang berjuang memadamkan api maupun pedagang yang menjadi korban musibah tersebut.
(Baca Juga: Pasar Pelita Sukabumi Terbakar)
Ikuti Whatsapp Channel Republika