Sabtu 27 May 2023 15:27 WIB

Pemkab Garut akan Perbaiki Kios Terbakar di Pasar Guntur

Sebanyak 20 kios di Pasar Guntur Ciawitali terdampak kebakaran.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Petugas Disdamkar Garut dibantu warga dan yang lainnya berjibaku memadamkan api yang membakar beberapa kios di Blok G Pasar Guntur Ciawitali, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (24/5/2023). Pemkab Garut akan Perbaiki Kios Terbakar di Pasar Guntur
Foto: Dok. Disdamkar Garut.
Petugas Disdamkar Garut dibantu warga dan yang lainnya berjibaku memadamkan api yang membakar beberapa kios di Blok G Pasar Guntur Ciawitali, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (24/5/2023). Pemkab Garut akan Perbaiki Kios Terbakar di Pasar Guntur

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak 20 kios di Pasar Guntur Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, terdampak kebakaran yang terjadi pada Rabu (24/5/2023). Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengaku telah berkonsultasi dengan sejumlah pihak terkait untuk penanganan pascakebakaran Pasar Guntur Ciawitali. Menurut dia, Pemkab Garut akan segera melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah dalam waktu dekat ini.

Baca Juga

"Sementara yang terdampak masih pembersihan. Nanti pedagang akan direlokasi sementara, baru akan dilakukan pembangunan. Setelah selesai, mereka bisa kembali ke Pasar Ciawitali," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (27/5/2023).

Berdasarkan pendataan sementara, terdapat 20 kios yang terletak di Blok G Pasar Guntur Ciawitali yang terbakar. Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 300 juta.

Ridwan menambahkan juga akan melakukan sejumlah upaya untuk mencegah kebakaran kembali terjadi di kemudian hari. Kebakaran di Pasar Guntur Ciawitali bukan yang kali pertama terjadi. 

"Intinya memang harus kembali dirapikan lagi terkait dengan kondisi pasar. Pertama yang sering jadi penyebab itu adalah korsleting arus listrik. Otomatis nanti akan ada penertiban lagi, dan penataan jaringan listrik di sekitar area pasar," kata dia.

Selain itu, Ridwan juga akan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) minimal di setiap blok pasar. Itu dilakukan agar ketika muncul api bisa segera dipadamkan sebelum meluas.

Ia menambahkan akan dilakukan penertiban jalur untuk memudahkan penanganan apabila terjadi kembali kebakaran. "Kemudian tentu saja pemahaman dari pedagang pasar. Jadi ada pencegahan secara mandiri. Ada kalanya para pedagang lengah, misalnya puntung rokok atau apa," ujar dia.

Sebelumnya, kebakaran dilaporkan terjadi di Pasar Guntur Ciawitali pada Rabu sekitar pukul 21.35 WIB. Untuk mengatasi kebakaran itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut menerjunkan empat unit mobil pemadam kebakaran yakni tepatnya dua unit kendaraan pemadam pancar dan dua unit penyuplai air.

Kepala Disdamkar Garut Eded Komara mengatakan berdasarkan laporan dari warga, awal mula terjadinya kebakaran berasal dari salah satu kios yang berada di tengah blok G. Api kemudian membesar dan merambat dengan cepat membakar seluruh bangunan. Meski demikian, tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat kejadian kebakaran ini.

"Objek yang terbakar 20 kios, dan yang terselamatkan ada sekitar 24 kios," ujar Eded dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/5/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement