Kamis 12 May 2016 11:18 WIB

Komite Etik Partai Golkar Diminta Netral

Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Komite etik Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar diminta untuk bersikap netral sehingga harus menindak tim sukses yang diduga bertemu dengan para pemilik suara.

"Komite etik tidak mengerti aturan yang ditetapkan Panitia Pengarah. Pada bab X pasal 10 jelas menyebutkan bahwa larangan untuk bertemu pemilik suara juga berlaku bagi tim sukses," kata anggota tim sukses calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Kamis (12/5).

(Baca juga: Pembukaan Munaslub Golkar Dimajukan 14 Mei)

Dia meminta komite etik mengusut pertemuan tim sukses salah satu bakal calon ketua umum dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I di ajang golf di Sentul dan pertemuan di Hotel Ritz Carlton beberapa waktu lalu. Bambang mempertanyakan sikap Komite Etik yang tidak melihat aturan sehingga pertemuan timses itu dianggap bukan pelanggaran.

"Pertemuan di Ritz Charlton dan turnamen golf yang dihadiri oleh Tim Sukses caketum jelas-jelas melanggar aturan etik. Bagaimana seorang Fadel Muhammad dan Lawrence Siburian sebagai pimpinan komite etik tidak tahu aturan terkait larangan itu," ujarnya.

Ketua Komisi III DPR itu mempertanyakan sikap komite etik yang reaktif menanggapi pertemuan Ade Komarudin dengan pimpinan DPD I Kalimantan Barat di Hotel Grand Melia, Jakarta. Padahal menurut dia, pertemuan itu tidak direncanakan namun tetap dianggap melanggar aturan etik sehingga dirinya mempertanyakan sikap Komite Etik Munaslub.

"Pertemuan yang tidak sengaja di Hotel Grand Melia dianggap melanggar aturan, sedangkan pertemuan yang sudah direncanakan seperti pertemuan di Ritz Charlton dan Turnamen Golf dianggap tidak melanggar. Ada apa dengan komite etik," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement