Rabu 11 May 2016 07:01 WIB

Pemimpin Berkelas

Red: M Akbar
Pemimpin yang adil dan menepati janji/ilustrasi
Foto:

Lihatlah bagaimana pemimpin Islam menyikapi diberikannya tanggung jawab dalam memimpin. Mereka akan menolak karena takut tak mampu mengemban amanah itu. Mereka takut keangkuhan dan kesewenangan bersarang dalam dadanya. Mereka takut ketika nanti memberi jawaban pada Sang Maha, usai nyawa lepas dari jasadnya.

Sebaliknya, lihat pula bagaimana kejayaan Firaun tumbang dengan mudahnya. Akibat kecongkakan dan kedzalimannya, Firaun yang memiliki kekuasaan begitu dahsyat, mati di tengah laut saat ingin mengejar Nabi Musa As dan pengikutnya.

Begitu pula kehancuran kejayaan Raja Namrud yang membakar Nabi Ibrahim AS. Ia mati hanya dengan seekor nyamuk. Ketika nyamuk memasuki lubang hidung Namrud yang bertubuh sangat besar, nyamuk itu bergerak sampai ke otaknya. Bertahun-tahun Namrud tersiksa siang malam sampai akhirnya meninggal.

Teramat banyak sejarah yang mengisahkan kejayaan atau kehancuran masa lalu. Dari masa ke masa, sejarah itu terus berulang. Hanya berganti pemeran, waktu, dan tempat. Sekarang, masyarakat dijejali kenyataan kepahitan hidup akibat kebijakan penguasa. Semoga penguasa bisa belajar sejarah masa lampau, sebelum ajal menjemput mereka. 

Sebelum sesal datang seperti Firaun dan Namrud.

Sekarang, masyarakat juga dijejali pemberitaan seputar calon kandidat pemimpin DKI mendatang. Beragam cara dilakukan kandidat agar dirinya dipilih sebagai pemimpin. Menjual diri dengan aneka janji.

Padahal berkali-kali rakyat memiliki pengalaman didustakan penguasa. Bahkan calon kandidat tak segan saling menjatuhkan. Sungguh, sebuah cara yang bertolak belakang dengan sejarah kejayaan masa lalu. Namun, begitulah sistem yang ada di akhir zaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement