Selasa 10 May 2016 15:53 WIB

Pemerintah Yaman dan Jokowi Punya Cerita di Masjid Luar Batang

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga mengaji di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara.  (Republika/Yasin Habibi)
Warga mengaji di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Keramat Luar Batang dinilai memiliki sejarah besar di utara Jakarta. Al-Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Keramat merupakan sosok yang sangat memiliki hubungan dengan Masjid Luar Batang. Al-Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus menjadi tokoh agama yang mengajarkan agama Islam di wilayah Luar Batang.

Ketua pengurus Masjid Keramat Luar Batang Habib Husein bin Hasan bin Abu Bakar bin Husein mengatakan, dahulunya masjid tersebut hanya sebuah surau. Warga Kampung Luar Batang kemudian bersepakat membangun masjid di surau yang menjadi tempat Habib Keramat mengajarkan agama Islam.

"Hingga masjid tersebut diberi nama Masjid Jami Keramat Luar Batang untuk mengenang jasa dan meneruskan misi Habib Keramat dalam mengajarkan agama Islam di kawasan pesisir pantai utara Jakarta," kata Habib Husein.

Menurut Habib Husein, saat itu masyarakat membangun Masjid Keramat secara bergotong royong dan melakukan perawatannya hingga sekarang secara bersama-sama. Masjid yang sudah berusia 200 tahunan lebih itu, lanjut dia, dapat menampung sekitar 5.000 jamaah.

"Lantaran usianya yang sudah ratusan tahun itu dan memiliki nilai kesejarahan tinggi, pascameninggalnya Habib Keramat, Pemerintah Belanda pun meminta kepada setiap Gubernur Batavia ikut andil dalam merawat masjid tersebut," ujar Habib Husein.

Selain itu, lanjut dia, Masjid Luar Batang juga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya pada masa Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Soerjadi Soedirdja, masjid tersebut kembali dipugar dan diresmikan menjadi cagar budaya yang patut dilestarikan. "Pemerintah Yaman pun sempat memberikan surat pada Pemerintah Indonesia untuk juga menjaga warisan Habib Keramat itu, lalu disepakati kalau Masjid Keramat ini dijadikan situs cagar budaya," katanya.

Baca juga, Masjid Luar Batang Kekurangan Pasokan Air untuk Jamaah Berwudhu.

Usai diresmikan, Masjid Keramat pun mulai dikenal masyarakat secara luas dan tak sedikit masyarakat, baik dari Jakarta maupun dari luar Jakarta yang datang untuk berziarah ke makam Habib Keramat tersebut.

Habib Husein melanjutkan, Masjid Keramat Luar Batang sejak zaman dahulu juga kerap didatangi oleh para Gubernur DKI Jakarta dari masa ke masa. Seperti saat Presiden Joko Widodo sebelum menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Namun, kata dia, tradisi tersebut tak tertulis.

"Sejak dari zamannya Gubernur Ali Sadikin, Soerjadi, dan Fauzi Bowo pun begitu. Masjid ini dijadikan sebagai situs cagar budaya. Pak Jokowi bahkan sebelum dia jadi gubernur pun ke sini," tutur Habib Husein.

Namun, kata Habib Husein, setelah Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi tak lagi berkunjung ke Masjid Keramat.  "Apalagi sejak menjadi presiden, tidak pernah," ujarnya.

Baca juga, Soal Kawasan Luar Batang, Ahok Tantang Yusril di Pengadilan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement