Senin 09 May 2016 22:17 WIB

Warga Luar Batang Menjerit karena Pasokan Air Tersendat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
 Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan para pengungsi korban penggusuran di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, kian terjepit. Saat ini, mereka kesulitan memperoleh air bersih sejak Pemprov DKI Jakarta membatasi pasokan air dari pipa-pipa PDAM ke RW 03 Kampung Luar Batang yang bertetanggaan langsung dengan Pasar Ikan.

Salah satu warga RW 03 Luar Batang, Fuadi (68 tahun) mengatakan, sudah beberapa pekan ini akses air bersih ke rumah-rumah penduduk di kampung itu tersendat. "Mengalirnya hanya satu kali 24 jam. Itu pun cuma sebentar, hanya setengah atau satu jam. Sesudah itu, airnya mati lagi hingga sepanjang hari," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (9/5).

Ia mengungkapkan, sebelumnya pasokan air bersih dari PDAM ke rumah-rumah warga di RW 03 Luar Batang relatif lancar. Namun, sejak adanya penggusuran Kampung Akuarium pada April lalu, warga setempat kini kesulitan memperoleh air untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Warga lainnya, Anca (38 tahun) menuturkan, langkanya air bersih di RW 03 Luar Batang juga berimbas pada kehidupan para pengungsi di kawasan Pasar Ikan. "Karena sejak penggusuran, para pengungsi itu memenuhi kebutuhan MCK-nya dengan memakai air di Luar Batang. Kini di kampung kami air pun sudah susah, jadi mereka pun panik," ucap Anca.

 

Menurut dia, para pengungsi di Pasar Ikan sangat membutuhkan donasi dari para dermawan untuk menyuplai satu atau dua unit tangki air bersih untuk keperluan MCK dan wudhu mereka selama dua sampai tiga hari ke depan.

"Saat ini, di lokasi penggusuran baru tersedia satu tempat penampungan air (toren) berkapasitas 8.000 liter untuk memenuhi kebutuhan lebih dari seratus keluarga pengungsi," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement