Ahad 08 May 2016 09:24 WIB

ATF 2016 Jadikan Pariwisata Berkelanjutan Sebagai Isu Utama

Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) membuka secara resmi ajang Asia Tourism Forum (ATF) 2016 di Bandung, Jawa Barat
Foto: Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) membuka secara resmi ajang Asia Tourism Forum (ATF) 2016 di Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung kembali menjadi tuan rumah ajang dua tahunan Asia Tourism Forum (ATF) 2016. Acara berlangsung pada 7 hingga 9 Mei 2016.

Forum ini akan menjawab keraguan masyarakat tentang penelitian di pariwisata yang seringkali dirasakan tidak dapat diterapkan di bidang pariwisata secara langsung.

"Isu utama dalam forum ini adalah Sustainability and Responsibility Tourism, bahwa pariwisata harus bisa memakmurkan masyarakat banyak," ujar Anang Sutono, Ketua STP Bandung, usai pembukaan ATF 2016, Sabtu (7/5) kemarin.

Ia mengatakan, pariwisata berkelanjutan (sustainability tourism) harus berfikir bahwa pariwisata bisa dinikmati semua masyarakat terutama komunitas lokal saat ini sampai sekian generasi ke depan.

"Jadi nggak boleh business people dia forsir dan eksploitasi," ujar Anang.

Dalam memajukan pariwisata berkelanjutan, Anang sependapat bahwa konsep Penta Helix yang dikemukakan Menteri Pariwisata Arief Yahya akan memiliki peranan penting. Pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas harus bekerja sama dalam memajukan pariwisata Indonesia dalam arti memakmurkan kualitas hidup orang banyak. 

 

Karena itu ia berharap melalui forum ini seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Asia dapat bekerja sama mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

"Saya kira di Indonesia sudah mulai banyak komunitas serta akademisi yang tidak henti-hentinya menyuarakan quality of tourism. Bahwa hasil riset harus dikembangkan dan diimplementasikan. Hasil riset jika hanya sebagai dokumen tidak akan ada artinya, tetapi hasil riset apabila kita bisa implemetasikan dalam konteks sustainability pasti bisa memakmurkan, itu paradigmanya," ujar Anang.

Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari ke depan, salah satu program sustainable yang akan dikemukakan pihaknya adalah terkait Konferensi Asia Afrika di Bandung 2015 lalu.

"Bahwa ada karnaval di sana, kita kaji dan ternyata keren sekali hasilnya, seberapa besar dampaknya, bahwa pelaksanaan Asia Africa kemarin itu memakmurkan dalam bahasa saya, atau memberikan manfaat yang setimpal pada masyarakat Bandung dan sekitarnya. Ini akan dibahas detail," kata Anang.

ATF 2016 juga menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Founder ATF Prof Kaye Chon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement