REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sejumlah aktivis tergabung dalam Gerakan Lawan Pemadaman Lampu PLN (Grapala PLN) melakukan aksi penggalangan koin sebagai bentuk protes karena ketidakmampuan PT PLN (Persero) mengatasi krisis energi listrik di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Koordinator lapangan Deni Setiawan mengatakan, koin tersebut nantinya diserahkan kepada managerial PT PLN area Meulaboh pada puncak hari demonstrasi seluruh aktivis, mahasiswa dan masyarakat akan mengepung kantor PLN setempat.
"Koin ini akan kita serahkan nanti kepada Manager PLN Meulaboh untuk membeli mesin cadangan, jangan selalu beralasan karena gangguan sutet dan sebagainya, masyarakat sudah tidak percaya dengan alasan-alasan seperti itu," tegasnya di Meulaboh Jumat (6/5).
Para aktivis Grapala PLN ini mendirikan sebuah posko kecil di halaman kantor DPRK Aceh Barat di persimpangan pelor Meulaboh direncakan selama dua hari 6-7 Mei 2016, selain menerima sumbangan uang koin, mereka juga menerima penggalangan keluhan masyarakat.
Deni menyampaikan, pemberlakuan pemadaman listrik setiap hari dalam beberapa bulan terakhir sudah sangat berdampak pada kerugian masyarakat, baik pelaku usaha maupun rumah tangga, namun PLN dan pemerintah tidak mencarikan solusi. Akibat banyaknya alasan yang disampaikan oleh managerial PLN melalui media massa maupun secara person, masyarakat Aceh sudah krisis kepercayaan karena selama ini PLN hanya menyampaikan sangahan dan tidak ada sedikitpun solusi alternatif.
"Yang dibutuhkan masyarakat solusi, bukan sanggahan dan penjelasan. Pemadaman yang terjadi bukan sehari dua hari, tapi sudah setiap hari dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat di Aceh dibiarkan hidup dalam kegelapan," sebutnya.
Para aktivis ini mendesak PLN area Meulaboh untuk menjamin pemenuhan kebutuhan listrik tanpa ada pengecualian, kemudian meminta managerial untuk lebih bersikap transparans dan mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan mencarikan solusi . "Jika tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini, maka kami meminta sesegera mungkin pimpinan PT PLN dan manager PLN area Meulaboh harus mundur dari jabatan," katanya menambahkan.
Sementara itu manajerial PT PLN area Meulaboh menjelaskan bahwa pemadaman bergilir yang rutin dilakukan dalam sepekan ini akibat defisit daya sistem Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) sehingga kecukupan daya beban puncak tidak mencukupi. "Untuk itu PLN Area Meulaboh melakukan pemadaman sementara mulai pukul 18.00 WIB-24.00 WIB meliputi tiga kabupaten wilayah kerja. Selain itu juga karen ada ngangguan PLTU Media Grup daya 10 Mw," kata Humas PT PLN Area Meulaboh Rusidy Helmi dalam siaran persnya kepada wartawan.