REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menggagas transportasi massal Transbekasi untuk menghadirkan alternatif transportasi umum yang ideal bagi warganya.
"Transbekasi ini akan mengadopsi mekanisme Transjakarta yang saat ini berjalan dengan baik di sejumlah daerah di Jabodetabek," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Senin (2/5).
Menurut dia, proses realisasi gagasan itu baru dalam tahap penyusunan detail engenering design (DED). Pembahasan Transbekasi sejauh ini baru dalam tahap pemetaan koridor. Salah satu koridor yang dianggap layak untuk dilalui Transbekasi adalah trayek Terminal Induk Bekasi-Pondokgede.
"Yang akan dilalui adalah koridor Terminal-Jalan Cut Meutia-Rawa Panjang-Jalan Raya Pekayon-Komsen-Jalan Raya Pondokgede," katanya.
Yayan mengatakan, jenis angkutan yang akan digunakan untuk tahap awal operasional Transbekasi merupakan jenis mobil minibus 3/4. "Kita belum bisa melakukan pengadaan bus. Untuk sementara minibus dulu," katanya.
Yayan akan menggandeng sejumlah pengusaha angkutan umum yang saat ini sudah ada untuk berinvestasi melakukan pengadaan minibus Transbekasi. Menurut dia, pengadaan minibus akan didorong kepada para pengusaha angkutan umum yang telah tertarik dengan tren transportasi massal yang aman, layak, dan tepat waktu.
"Kita akan dorong para pengusaha angkot beralih ke Transbekasi," ujarnya.
Terkait dengan pengadaan halte dan jalurnya, kata Yayan, pihaknya akan menggandeng sejumlah pengusaha swasta di Kota Bekasi untuk keperluan tersebut. "Kita bisa manfaatkan lahan mal maupun lokasi-lokasi strategis lainnya di sepanjang koridor untuk pengadaan halte," katanya.
Koridor Terminal-Pondokgede, kata dia, telah didukung fasilitas jalan yang memadai untuk dibuat jalur khusus Transbekasi. "Lebarnya sudah di atas sembilan meter," katanya.
Yayan menambahkan, pengadaan Transbekasi sejalan dengan harapan pemerintah untuk memperbanyak transportasi publik.