Senin 02 May 2016 04:49 WIB

LPDP Klaim Perhatikan Pelajar di Daerah 3T

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hazliansyah
Puluhan mahasiswa dari Angkatan 27 melakukan Flashmob saat menggelar acara penutupan Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 27 di Plasa Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta, Sabtu (14/2). Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan kesempatan b
Foto: ANTARA FOTO/Noveradika
Puluhan mahasiswa dari Angkatan 27 melakukan Flashmob saat menggelar acara penutupan Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 27 di Plasa Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta, Sabtu (14/2). Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan kesempatan b

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Eko Prasetyo mengatakan pihaknya sudah memiliki kebijakan mendorong daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Dalam hal ini memperhatikan anak-anak berprestasi yang memiliki keterbatasan ekonomi termasuk dari wilayah 3T.

Sebenarnya, kata dia, LPDP telah mendorong mereka dengan program beasiswa afirmasi. Bahkan, pihaknya telah memberikan alokasi minimal sebesar 30 persen dari target tahunan.

“Dalam program beasiswa afirmasi pun, mereka telah dipersiapkan kemampuan bahasa asing dan tes masuk perguruan tinggi dengan biaya negara melalui LPDP,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Ahad (1/5).

Namun persoalannya tidak cukup hanya dengan besaran alokasi untuk beasiswa. Untuk itu, dia menilai sebaiknya berbagai pihak turut mengambil peran membantu proses persiapan mereka terutama aspek bahasa dan soft skill.

Menurut Eko, berdasarkan evaluasi LPDP terhadap peserta yang berasal dari daerah pinggiran dan 3T tersebut, kegagalannya terutama dari aspek bahasa dan soft skill.

“Akan lebih baik jika Pemerintah Daerah juga aktif campur tangan. Karena jika pemda aktif, maka SDM tersebut dapat diikat untuk kembali ke daerah masing-masing,” tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement