Sabtu 30 Apr 2016 12:22 WIB

Kasus Salah Tangkap Tersangka Teroris tak Cuma di Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Infografis Komnas Ham : Siyono tak Melawan
Foto: Mardiah
Infografis Komnas Ham : Siyono tak Melawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat HAM Todung Mulya Lubis mengatakan, kematian Siyono ini menjadi momentum untuk mempertanyakan bagaimana kinerja Densus 88. Sebenarnya pengalaman salah tangkap tersangka teroris tak cuma di Indonesia.

"Pengalaman salah tangkap teroris juga terjadi di luar negeri. Orang-orang dari  Afganistan, Irak ditangkap lalu ditahan di penjara Guantanamo milik Amerika tanpa bukti yang jelas, tak jelas kesalahan mereka apa tapi asal ditangkap saja," katanya, Sabtu, (30/4).

Di Amerika ada public interest lawyer yang  melakukan advokasi terhadap para tahanan di Guantanamo. Sebagian gugatan mereka menang dan para tahanan Guantanamo dikembalikan ke negaranya masing-masing.

"Dari 40 tahanan di Guantano, sebanyak 30 orang tahanan ditangkap dengan tuduhan dan bukti yang tak jelas. Presiden Obama sebenarnya ingin menutup Guantanamo namun dihalangi oleh konggres."

Makanya sebenarnya kasus salah tangkap itu memang ada. "Itulah mengapa sebaiknya ada audit kinerja Densus 88 supaya mereka bekerja sesuai aturan hukum."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement