Jumat 29 Apr 2016 17:06 WIB

Akom: Tommy Suharto Tertarik Lembagakan Gagasannya di Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Karta Raharja Ucu
Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI Ade Komaruddin menyampaikan pidato politiknya usai menerima Manifesto dari perwakilan Anak Muda Golkar di Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI Ade Komaruddin menyampaikan pidato politiknya usai menerima Manifesto dari perwakilan Anak Muda Golkar di Jakarta, Senin (11/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal caketum Golkar, Ade Komaruddin (Akom) mengakui ia berkomunikasi dengan Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto). Menurut Akom, pembicaraan dengan Tommy terkait gagasan dan idenya mengenai permasalahan bangsa Indonesia, Kamis (28/4) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Akom mengatakan putra bungsu Presiden Indonesia kedua, Suharto itu mengungkapkan ketertarikannya untuk melembagakan idenya di Golkar. Hal itu diakui Akom, setelah Ketua DPR RI dari Golkar ini meyakinkan Tommy bahwa ide-idenya soal kebangsaan sangat bagus.

“Saya sampaikan ke beliau kita lembagakan melalui Partai Golkar dan tampaknya Mas Tommy sangat tertarik untuk sama-sama melembagakan pemikiran yang cemerlang,” tutur Akom di Jakarta, Jumat (29/4).

Akom menegaskan Keluarga Cendana tidak dapat dilepaskan dari sejarah Partai Golkar. Presiden Suharto adalah bagian dari cerita sukses partai beringin selama masa Orde Baru.

Bahkan, di bawah Suharto, Golkar menjadi partai yang secara historis dapat dikatakan mencengkeram banyak orang untuk memilihnya. Bahkan, menurut Akom, kalau dibandingkan dengan PDIP yang memiliki Sukarno, Golkar memiliki Suharto.

Saat ditanya soal dukungan keluarga Cendana pada dirinya di musyawarah nasional luar biasa (munaslub) nanti, Akom belum mengetahui dukungan secara keseluruhan dari keluarga besar Cendana. Yang pasti, salah satu anggota keluarga Cendana, Titiek Suharto, menjadi salah satu tim sukses dari anggota DPR dari Golkar lima periode ini.

“Saya tidak tahu keluarga Cendana secara keseluruhan, meskipun saya dengar demikian (mendukung), tentu saya bersyukur kalau memang demikian karena Golkar,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement