Jumat 29 Apr 2016 16:00 WIB
Kontroversi Ahok

Rachmawati Soekarnoputri: Penggusuran Luar Batang Tindakan Otoriter

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
 Warga Kampung Luar Batang korban penggusuran melintas diantara reruntuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga Kampung Luar Batang korban penggusuran melintas diantara reruntuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Presiden Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, penertiban yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di Kampung Luar Batang sebagai tindakan otoriter. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi, namun sikap main gusur menurut dia adalah perbuatan tirani dan bisa disebut diktator mayoritas.

Ia mengatakan, penggusuran sebenarnya untuk menyejahterakan atau menyengsarakan rakyat. Jika menyejahterakan rakyat seharusnya penertiban dilakukan secara komprehensif. 

"Semua memang tanah negara, namun semuanya diatur oleh hak milik, hak guna bangunan, hak pakai boleh-boleh saja," kata dia kepada wartawan usai berdialog dengan warga Kampung Luar Batang, Jumat (29/4).

Pemilik nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri ini berpendapat, sebaiknya Pemprov DKI berdiskusi dengan warga. "Harus tahu sebelumnya. Paling tidak di sini ada perwakilan-perwakilan dari komunitas atau tokoh-tokohnya, harus dilibatkan," kata dia.

Mantan menteri olahraga, Adhyaksa Dault yang turut hadir dalam dialog dengan warga Kampung Luar Batang menambahkan, pemimpin harus berdialog dengan warganya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement