REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berhasil membukukan total Laba Bersih sebesar Rp 408 miliar pada Kuartal I 2016. Jumlah tersebut meningkat sebesar 16,7 persen dibandingkan periode Kuartal I 2015 sebesar Rp 350 miliar.
Peningkatan Laba Bersih tersebut ditopang oleh peningkatan Pendapatan Tol dan Usaha Lain perusahaan yang mencapai Rp 2,04 triliun atau meningkat 15,4 persen dibandingkan Kuartal I 2015.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Pendapatan Tol pada Kuartal I 2016 mencapai Rp 1,91 triliun, meningkat sebesar 15,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan Pendapatan Tol tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari kenaikan tarif tol yang terjadi pada November 2015.
Di mana sebanyak 12 ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga mengalami kenaikan tarif rata-rata sebesar 13 persen. Selain itu, peningkatan Pendapatan Tol juga ditopang oleh kenaikan volume lalu lintas transaksi di ruas-ruas tol yang dikelola oleh Jasa Marga sebesar 6,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Di sisi Beban Usaha, pada Kuartal I 2016, Beban Usaha Tanpa Konstruksi mencapai Rp 1,11 triliun atau naik 9,0 persen dibandingkan Kuartal I 2015. Kenaikan Beban Usaha Tanpa Konstruksi terutama disebabkan oleh kenaikan Beban Depresiasi yang naik sebesar 12,9 persen sebagai konsekuensi dari beroperasinya jalan tol baru.
Pada Juni 2015, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 kilometer (km) dan pada Maret 2016, Jasa Marga juga mengoperasikan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 km.
Pengoperasian jalan tol tersebut memberikan dampak pada kenaikan Pendapatan Tol, namun sekaligus juga mempengaruhi peningkatan Beban Usaha.
Sesuai rencana pengoperasian jalan tol, Semester II 2016 Jasa Marga diharapkan dapat mengoperasikan dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Bawen-Salatiga sepanjang 17,50 km dan Jalan Tol Solo-Ngawi Seksi Kartasuro-Sragen sepanjang 35,5 km.