Kamis 28 Apr 2016 17:24 WIB

Tim Jelajah Desa Nusantara Bakal Serahkan Bantuan di Donggala

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Dwi Murdaningsih
Dana desa/ilustrasi
Foto: ist
Dana desa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, POLEWALI MANDAR -- Memasuki hari kedua program Jelajah Desa Nusantara (JDN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), tim JDN 2016 langsung berangkat menuju Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Rencananya, tim JDN 2016 akan melakukan sosialisasi Dana Desa 2016 di Desa Nupa Bomba, Kecamatan Tana Tumea, Donggala. 

Di Nupa Bomba, tim JDN akan bertemu dengan sekitar 200 hingga 300 kepala desa, SKPD, Camat, dan Pendamping Desa. ''Kami akan berdialog dengan mereka. Komunikasi dua arah kami perlukan agar tim juga bisa mendengar aspirasi warga,'' ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendes PDTT, Aisyah Gamawati, usai upacara pelepasan tim JDN di kantor Bupati Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (28/04).

Tim JDN akan menempuh jarak sekitar 638 kilometer dan jarak tempuh selama 13 jam. Secara administrasi, terdapat 16 kecamatan dan 158 desa di Kabupaten Donggala.

Kunjungan ke Donggala itu merupakan rangkaian dalam perjalanan etape 1 JDN 2016. Memulai perjalanan dari Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tim JDN 2016 sempat mengunjungi Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, guna melakukan sosialisasi soal penggunaan Dana Desa 2016.

Wakil Bupati Polewali Mandar, Natsir Rahman, mengungkapkan, pihaknya memyambut baik kunjungan tim JDN ke Polewali Mandar. Natsir pun berharap, Kemendesa PDTT bisa memperkuat pendampingan terhadap penggunaan Dana Desa. ''Khususnya untuk pengawasan internal dari desa sendiri,'' tutur Natsir.

Terkait agenda kunjungan ke Donggala, tim JDN 2016 tidak hanya akan melakukan sosialisasi Dana Desa. Kemendesa PDTT juga akan memyerahkan bantuan untuk program penanganan bencana dan penanganan daerah pasca bencana. ''Bentuk konkret bantuan tersebut berupa pembangunan bronjong atau pelindung tebing sungai senilai 675 juta rupiah dan pembangunan pasar tradisional senilai 700 juta rupiah,'' kata Aisyah.

Pada 2015 silam, Kemendesa PDTT juga telah memberikan bantuan ke Kabupaten Donggala, yang mencapai 13 milyar rupiah. Bantuan tersebut pembangunan tambatan perahu, pengadaan kapal 50 penumpang, pengadaan air bersih, dan pemulihan ekonomi daerah pascakonflik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement