Kamis 28 Apr 2016 15:26 WIB

BAZNAS Harap Pesantren Darussunnah Lahirkan Penerus KH Mustafa

Alm KH Mustafa Ali Yaqub saat menyerahkan bantuan melalui BAZNAS.
Foto: Baznas
Alm KH Mustafa Ali Yaqub saat menyerahkan bantuan melalui BAZNAS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BAZNAS turut berduka atas wafatnya Imam Besar Masjid Istiqlal periode 2005-2016 KH Mustafa Ali Yaqub. Pengasuh Pesantren Darussunnah ini wafat pada Pukul 06.00 WIB, di Rumah Sakit Hermina, Ciputat, Tangerang Selatan.

Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan semasa hidup, almarhum telah berperan besar dalam perkembangan Islam di tanah air. Menurutnya, kontribusi melalui buku dan karya tulisnya juga turut mencerahkan umat.

“Keluarga besar BAZNAS ikut berduka atas wafatnya KH Mustafa Ali Yaqub. Semoga almarhum husnul khatimah, mendapat maghfirah-Nya, dan tempat terbaik di hadirat-Nya," kata Bambang.

Semasa menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal (2005-2016), ahli hadis ini juga memberikan perhatiannya pada masalah-masalah umat di luar negeri, seperti untuk pengungsi dari etnis Rohingya di Myanmar empat tahun lalu.

KH Mustafa menggalang infak jamaah Masjid Istiqlal melalui kotak amal selama beberapa hari sehingga terkumpul mencapai Rp 155 juta. Untuk menyalurkan kepada para pengungsi Rohingya, KH Mustafa mempercayakan kepada BAZNAS dan diserahkan langsung kepada Ketua Umum BAZNAS saat itu Didin Hafidhuddin usai menjalankan ibadah Shalat Jumat (5/10/2012) lalu.

KH Mustafa juga aktif untuk mendidik calon-calon ahli hadis baru melalui Pesantren Darussunah yang ia dirikan tanpa memungut biaya dari para santri. Dana zakat dari para muzaki BAZNAS pernah turut mendukung pembangunan asrama untuk pesantren yang mendidik 260 santri dan santriwati tersebut.

Bambang berharap semoga kelak dari pesantren ini melahirkan para santri penerus KH Mustafa sebagai ahli hadis dan pembela umat muslim yang lugas dan tegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement