REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Pesantren Darul Qur'an, Ustaz Yusuf Mansur, akan menunda pencalonannya di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, baik sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur. Penundaan itu merupakan hasil dari musyawarah yang telah dilakukannya bersama para alim ulama, yang tergabung di Majelis Tokoh.

"Saya memang samina wa ato'na saja dengan alim ulama, dan memang belum satu suara," kata Yusuf Mansur, Ahad (24/4).

Yusuf Mansur menjelaskan, penundaan itu dimaksudkan untuk peningkatan musyawarah soal kemungkinan sosok lain untuk dicalonkan. Ia sendiri menegaskan, selama ini belum ada pencalonan atau deklarasi resmi, soal pencalonannya menjadi calon gubernur.

Namun, ia menerangkan suara-suara lain dari para tokoh yang menyebut namanya dan minta bersedia dicalonkan, tidak bisa disalahkan karena hak orang sebagai bagian dari demokrasi. Yusuf Mansur tetap tersanjung dan berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan itu, baik dari sesama Muslim, pengusaha, pendeta, biksu dan kalangan lain.

Meski begitu, ia menekankan tidak akan berhenti berusaha menjadi manusia yang bermanfaat sebagai Muslim dan warga negara Indonesia, termasuk menjalankan program-program yang ada. Yusuf Mansur berusaha bermanfaat, merupakan amanah kepada setiap manusia, tanpa harus berurusan dengan gubernur maupun politik sekalipun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika