REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) berencana mendata sejumlah potensi yang ada di daerah tersebut.
Untuk mendukung upaya tersebut, Pemprov Sumbar menggandeng Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan) untuk mendapat sejumlah data akurat terkait geospasial.
"Datanya tidak hanya dapat dijadikan acuan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk mengambil kebijakan, data hasil penginderaan jauh satelit juga berfungsi untuk mengakhiri perbedaan data yang selama ini terjadi antar-pemerintah daerah," kata Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/4).
Ia menjelaskan, selama ini pemerintah kabupaten/kota dengan dinas pertanian provinsi memperdebatkan luas sawah di daerah tersebut. Belum lagi soal luas hutan.
Irwan berujar, hasil penginderaan bakal dijadikan acuan geospasial di suatu daerah. Pengumpulan data, kata dia, tidak hanya dilakukan pada bidang pemerintahan, namun juga pemetaan tata ruang wilayah, kehutanan, kebencanaan, hingga potensi laut.
Kepala Bapedda Provinsi Sumatra Barat, Afriadi Laudin mengatakan pihaknya segera melatih personel di lapangan agar bisa membaca data citra satelit Lapan.
"Hasil citra satelit ini akan di-update dalam waktu berkala, dan dituangkan dalam bentuk peta," jelasnya.