REPUBLIKA.CO.ID, Wida Nurfarida lahir pada 21 Oktober 1974. Pada 2011, dia memimpin pembangunan proyek Tol Cisumdawu. Dia tercatat sebagai perempuan pertama Indonesia yang menjadi kepala satuan kerja (Satker) pembangunan jalan tol. Tol sepanjang 60 kilometer merupakan bagian proyek Tol Trans Jawa yang menghubungkan wilayah Cileunyi, Sumedang dan Dawuan di Jawa Barat.
Kesan kaku atau galak layaknya seorang pemimpin proyek sama sekali tidak terlihat pada sosok Wida. Saat ini dia telah menamatkan pendidikan master di Universitas Indonesia. Suami Wida juga bekerja di bidang teknik sipil.
Kesamaan disiplin ilmu diakuinya memudahkan dalam menentukan visi dalam mendidik anak. Menurutnya, meski seorang perempuan mampu menjadi pemimpin di sektor publik, kodrat sebagai istri dan ibu tidak boleh dilupakan.
"Semangat emansipasi saya pandang sebagai pemberian kesempatan bagi perempuan agar setara dengan laki-laki untuk dapat berkarya di sektor publik. Tetapi, satu hal yang saya pegang, perempuan tetap jadi ibu rumah tangga saat kembali ke rumah," jelas Wida.
Dia menuturkan, perempuan masa kini bisa dikatakan sukses jika dapat berkarya sekaligus berhasil menjaga keseimbangan peran dalam keluarga. Wida berpendapat, mengantarkan anak-anak untuk menjadi manusia yang sukses adalah tantangan bagi ibu-ibu pekerja masa kini. Karena itu, meski sibuk bekerja dia selalu menyempatkan diri untuk memantau perkembangan kedua anaknya. Wida mengaku tak bisa sepanjang hari bersama kedua anaknya. Dia dan suami menerapkan prinsip quality time ketika bertemu dengan anak-anak mereka.
"Saya selalu tekankan kepada anak saya, bahwa mereka bisa lebih baik dari ayah-ibunya. Saya yakin kesuksesan ibu mampu menjadi role model bagi anak-anaknya," tegas Wida.