REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Ledia Hanifa mengatakan, kalau perjuangan Kartini hanya ditujukan untuk perempuan itu salah.
Sebab misi Kartini adalah semua laki-laki dan perempuan, seluruh bangsa Indonesia mendapatkan pendidikan yang laik dan bermartabat.
"Perjuangan Kartini bukan hanya didedikasikan untuk kaum perempuan. Namun juga seluruh bangsa, termasuk laki-laki," katanya di DPR, Rabu, (20/4).
Salah satu contoh kalau Kartini memperjuangkan laki-laki adalah saat ia mendengar berita seorang pemuda Agus Salim yang sangat ingin kuliah kedokteran di Belanda namun sayangnya ia tak memiliki cukup uang untuk belajar di Belanda. Kartini tersentuh hatinya melihat kecerdasan Agus Salim dan cita-cita besarnya untuk menjadi dokter penyembuh rakyat yang sakit.
"Akhirnya Kartini mengirimi surat kepada Menteri Pendidikan kala itu, agar beasiswanya ke Belanda dialihkan saja kepada Agus Salim. Sebab Kartini merasa, cita-cita Agus Salim harus diperjuangkan walau harus mengorbankan beasiswanya sendiri atau kepentingan pribadinya sendiri," kata Ledia.
Padahal kala itu, KH Agus Salim yang merupakan tokoh pahlawan, tidak mengenal Ibu Kartini. Namun Kartini tak peduli, ia hanya tak sanggup melihat pemuda berpotensi tinggi namun kesusahan karena uang.