REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan bisa menjadi tonggak perjuangan yang benar-benar ikhlas ketika memutuskan untuk maju. Pertimbangan yang matang membuat perempuan tidak akan menyesal ketika sudah ikut bergerak dalam sesuatu.
Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidritas Perempuan Puspa Dewy mengatakan, ketika perempuan sudah memiliki keputusan untuk berjuang pada sesuatu, tidak hanya dilihat dari hal yang terlihat saja. Tapi, lebih dalam dengan segala konsekuensi yang harus diterima.
"Perempuan akan memikirkan keluarganya, berpikir untuk komunitasnya, tidak seperti laki-laki yang melihat dari eksternal saja," kata Puspa, Selasa (19/4).
Hanya saja, Puspa mengakui, membangun kesadaran kritis perempuan masih sulit meski di era modern saat ini. Tanpa dipungkiri, kungkungan masyarakat masih sering memberikan ruang terbatas untuk perempuan.
"Padahal setiap keputusan publik itu kan berimbas juga pada perempuan, sehingga perempuan seharusnya dilibatkan dalam keputusan publik," ujar Puspa.
Puspa menyontohkan dengan permasalahan perkebunan dan lahan, sering kali keputusan untuk melakukan negosiasi hanya dilakukan pria. Padahal perempuan yang paling dekat dengan alam, sebab bagaimana pun perempuan masih yang mengatur kebutuhan hidup keluarga, mulai dari air hingga makanan.