REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Tim terpadu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, memusnahkan dua ekor sapi yang terindikasi mengidap bakteri antraks (Bacillus anthracis).
Kepala Dinas Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, Selasa (19/4) mengatakan, pemusnahan ternak sapi yang terindikasi antraks dengan cara dibakar.
Tim gabungan terdiri dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
"Kami bergerak cepat dan menindak tegas sapi yang sakit atau terindikasi antraks, agar tidak dijual oleh pemilik sapi dan dagingnya dikonsumsi masyarakat," ucap Haris.
Tim terpadu terus bergerak cepat dalam mengobati dan memberikan vaksin anti antraks kepada sapi ternak milik warga di daerah sekitar penyebaran virus antraks.
"Penyakit antraks ini berbahaya, jangan sampai nanti tertular ke manusia, apabila ada ternak yang positif antraks langsung kita bakar di tempat," ungkapnya.
Sejak beberapa hari ini tim dokter hewan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan bersama Dinas Perhubungan telah melalukan pengobatan dan pemberian vaksin kepada puluhan sapi ternak milik warga di Desa Ulapato dan Lupoyo, kabupaten Gorontalo.
Selain itu, dalam seminggu terakhir tercatat telah 36 sapi di kedua lokasi tersebut terindikasi terkena virus antraks.