REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah menargetkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia terhubung dengan infrastruktur fiber optik pada 1 Januari 2019. Rudiantara saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Jakarta, Senin (18/4), menyatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan para operator telekomunikasi, terutama Telkom untuk membangun infrastuktur broadband itu.
Seperti dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, selain swasta, pemerintah juga turut andil dalam pengembangan infrastruktur fiber optik pada wilayah-wilayah yang secara ekonomis tidak menguntungkan melalui pembangunan proyek Palapa Ring. Seperti daerah Natuna yang merupakan kawasan strategis dari sisi geopolitik bagi negara, tapi secara bisnis dinilai tidak visible.
"Bagi siapa pun yang membangun infrastruktur fiber optik di sana tidak akan mendapatkan rate of return dari sisi keuangan, sehingga bank pun tidak akan memberikan pinjaman," katanya lagi.
Menkominfo mengatakan untuk Palapa Ring Paket Barat yang mencakup Provinsi Riau dan Kepulauan Riau telah ditandatangani kontraknya dengan nilai Rp3,48 triliun. Begitupula Paket Tengah Palapa Ring yang mencakup Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara sudah selesai ditandatangani kontraknya dengan nilai sebesar 3,51 triliun.
Sedangkan untuk Paket Timur Palapa Ring yang mencakup Provinsi NTT dan Maluku dengan total nilai 12,04 triliun, namun sampai saat ini masih terhalang kendala teknis.
"Pada saat itu semua bingung terutama di daerah Papua bagian tengah ini menggunakan apa jika akan membangun fiber optik, siapa yang akan membangun dan membangunnya bagaimana, dan saat itu pula ditetapkan menggunakan teknologi netral apakah menggunakan satelit atau lainnnya," katanya pula.
Menkominfo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam pembangunan fiber optik di wilayah Papua yang akan berintegrasi dengan pembangunan jalan ke seluruh wilayah Papua dan diperkirakan rampung pada tahun 2018 mendatang.