Ahad 17 Apr 2016 20:00 WIB

BNN Gelar Tes Urine Tahap Kedua di Kemenko PMK

BNN menggelar tes urine yang diikuti tenaga outsourching di Kemenko PMK.
Foto: Ist
BNN menggelar tes urine yang diikuti tenaga outsourching di Kemenko PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar tes urine narkoba tahap kedua kepada 159 orang tenaga outsourching. Mereka yang ikut menjalani tes urine, antara lain tenaga keamanan, cleaning service, office boy, dan mechanical di di kantor Kemenko PMK, Jakarta.

Menko PMK Puan Maharani mengatakan, tes urine tersebut merupakan lanjutan dari tes tahap pertama yang diikuti 236 aparatur sipil negara (ASN) mulai eselon I hingga staf biasa. Menurut dia, langkah itu merupakan tindakan nyata dari Kemenko PMK dalam menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang ditegaskan kembali dalam rapat pimpinan tingkat eselon I di Kemenko PMK pada 1 Maret lalu.

“Saya perintahkan segara dilaksanakan tes narkoba kepada seluruh pegawai Kemenko PMK, bekerja sama dengan BNN,” ucap Puan di Jakarta, Ahad (17/4).

Menurut Puan, tes narkoba kepada pegawai Kemenko PMK merupakan bentuk komitmen nyata jajaran Kemenko PMK dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.  "Kemenko PMK sebagai penanggung jawab utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) serta kementerian yang mengkoordinasikan pembangunan sumber daya manusia harus menjadi contoh kepada masyarakat serta bebas narkoba," ujar Puan.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, dilaksanakan juga sosialisasi mengenai ancaman bahaya narkoba yang disampaikan Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Sinta Dame Simanjuntak. Dia menyaatkan, tes urine narkoba tersebut digelar secara rahasia dan informasinya tidak diketahui sebelumnya oleh para tenaga outsourching.

Salah seorang office boy di Kemenko PMK, Sukiman mengatakan, kegiatan tes urine narkoba sangat rahasia dan sangat mendadak sekali dan pastinya sangat positif. “Awalnya yang saya tahu hanya sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran yang biasa dilakukan tiap tahunnya, kok ternyata ada tes urine narkoba juga,” kata Sukiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement