REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang hari ini yang genap berusia 64 tahun sudah memiliki sejarah panjang. Dari pusat data Republika dikutip pada Sabtu (16/4) sejarah baret merah muncul dari inspirasi tentang pasukan kecil tapi efektif muncul dari ketangguhan sejumlah mantan anggota komando KNIL, Korps Speciale Troepen (KST).
Dua perwira Indonesia, yakni Slamet Riyadi dan Alex Kawilarang, yang menyaksikan kehebatan tempur mereka, kemudian berencana membuat pasukan serupa. Slamet Riyadi akhirnya gugur sebelum cita-citanya tercapai. Tapi Kawilarang kemudian mewujudkannya saat ia menjadi panglima Teritorium III Siliwangi.
Pada 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, berkekuatan satu kompi. Komandan pertamanya adalah seorang mantan KST bernama Visser -- yang setelah menjadi WNI berganti nama menjadi Mohammad Idjon Djambi. Markas pasukan komando ini pun mengambil tempat di bekas markas KST di Batujajar, Kabupaten Bandung.
Keberhasilan pasukan Komando Siliwangi di bawah Mayor Idjon melumpuhkan gerakan DI/TII menarik perhatian Jakarta. Markas Besar TNI AD kemudian mengembangkannya menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 9 Februari 1953.
Setelah jumlah anggota berkembang, pada 27 April 1956 KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahap awal pasukan ini memiliki tiga kompi, masing-masing berkekuatan sekitar 300 anggota. Dan setiap kompi dibagi atas tiga peleton.
Pada masa RPKAD ini pasukan baret merah kian mencuat dengan keberhasilannya di medan tempur melawan PRRI Permesta di Sulawesi dan Sumatra. Mereka juga dikenal tangguh dalam pertempuran di Irian dan saat konfrontasi dengan Malaysia. Dan pada 1965, di bawah Komando Kolonel Inf Sarwo Edhi Wibowo, RPKAD berperan besar menumpas G30S/PKI.
Pada 12 Desember 1966, RPKAD berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD), kemudian pada 17 Februari 1971 berubah kembali menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopasandha). Reorganisasi ABRI sejak 1983 hingga 1986 kemudian mengubah Kopasandha menjadi Kopassus hingga menjalani pemekaran pada 1996.