Jumat 15 Apr 2016 09:19 WIB

'Dulu Jokowi Dialog dengan Warga, Ahok Dialog dengan Pengembang'

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluhan masyarakat terhadap cara-cara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggusur rakyat kecil jauh dari janji Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Sikap Jokowi yang lebih memilih dialog dengan warga bila ada masalah ternyata dirindukan warga di kawasan Jakarta Utara yang kini menjadi korban penggusuran pemerintahan Ahok.

Tokoh Masyarakat di kawasan Luar Batang, Daeng Mansur Amin mengatakan, pada saat Jokowi jadi gubernur dan Ahok wakilnya, janji tidak ada penggusuran disampaikan.

Dan kalau pun ada permasalahan yang tidak sesuai, kata dia, dulu Jokowi lebih menekankan dialog untuk mencari solusi.

"Dulu Jokowi bicara dan dialog dulu dengan orang kecil, tapi Ahok sekarang enggan berbicara dengan masyarkat kecil dan justru bicara yang pro pengembang," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (14/4).

Daeng Mansur mengakui rindu cara-cara Jokowi dahulu yang kalaupun ada masalah dengan warga proses dialog diutamakan secara kekeluargaan. Sedangkan Ahok ini jauh dari gambaran apa yang dijalankan Jokowi dahulu.

Salah satu contohnya adalah penggusuran di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara, beberapa hari yang lalu. Ia mengungkapkan banyak masalah yang ditimbulkan dari penggusuran Pasar Ikan yang luput dari hiruk-pikuk mereka yang protes terhadap sikap Ahok.

"Ada ibu-ibu yang menangis karena rumahnya digusur padahal anak-anaknya masih kecil, ada yang mau ujian. Sedangkan uang yang ia miliki habis hanya untuk makan, rusun (rumah susun) yang dijanjikan juga ternyata belum dikasih. Sehingga keluarga-keluarga ini tidur di perahu," kata Sekretaris Masjid Jami Keramat Luar Batang ini.

Ada juga yang ia temui ibu hamil dan anak kecil tidur di perahu, juga belum mendapatkan rusun. Belum lagi kondisi anak-anak yang trauma melihat rumahnya hancur digusur. Padahal mereka semua hanya meminta haknya, setelah digusur ganti rugi. Mereka juga menyadari persoalan status tanah ini.

Jadi, kata dia, ada dampak lain bagi masyarakat yang perlu juga dilihat Ahok dan pendukungnya. Karena ini urusan kemanusiaan, sedangkan Ahok juga tidak lantas segera memberikan solusi jangka panjang bagi warga yang digusur tapi tidak segera mendapatkan akses rusun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement