Kamis 14 Apr 2016 17:20 WIB

Jokowi: Jaga Alam Bukan Hanya Tanam Pohon

Rep: Halimatus Sa'diyah​/ Red: Karta Raharja Ucu
 Seorang warga berjalan di atas jembatan yang menjadi kawasan pelestarian hutan mangrove di Pulau Bangka, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (31/1)
Foto: Antara Foto
Seorang warga berjalan di atas jembatan yang menjadi kawasan pelestarian hutan mangrove di Pulau Bangka, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (31/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mendorong masyarakat menjaga kelestarian alam. Namun, dia mengingatkan agar menjaga kelestarian alam jangan dipahami sempit sebagai menanam pohon saja.

"Menjaga kelestarian alam harus dipandang keseluruhan ekosistemnya. Artinya perlu diperhatikan seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar yang terikat dalam lingkaran kehidupan," ucap Presiden saat memberikan sambutan dalam peluncuran 'Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar' di Pulau Karya, Daerah Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (14/4).

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, kelestarian alam Indonesia akan memengaruhi banyak warga dunia. Sebab, dengan luasnya hutan hujan tropis dan keanekaragamaan hayati yang dimiliki, Indonesia menjadi paru-paru yang penting bagi dunia.

"Harapan dunia dan masa depan alam bergantung pada kelestarian alam Indonesia," ucapnya.

Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar sendiri digulirkan untuk memeringati Hari Hutan Internasional (HHI) yang ditetapkan pada 21 Maret oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi 67/200 tahun 2012. Penetapan Hari Hutan Internasional bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang pentingnya keberadaan semua jenis hutan dan pohon di luar hutan.

Melalui Hari Hutan Internasional, negara-negara anggota PBB diharapkan dapat ​mempromosikan peran penting hutan dan pohon. ​Adapun t​ema Hari Hutan​ 2016 adalah membangun hutan dan lingkungan untuk ketersediaan udara dan air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement