Kamis 14 Apr 2016 15:17 WIB

Setoran Rp 20 Miliar Bisa Munculkan Konflik Baru di Golkar

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Golkar
Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Ketua Umum Partai Golkar diwacanakan untuk menyetor uang sebesar RP 20 miliar untuk memperlancar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Namun, besaran uang tersebut terus mendapat pertentangan karena nilainya terlalu besar.

"Intinya cerita itu masih wacana, dana itu katanya diperuntukan untuk membiayai kegiatan Munas. Namun angka itu terlalu besar," kata Politisi Golkar Mahyudin, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).

Calon ketua umum Golkar ini mengaku, tidak masalah kalau masing-masing calon memberikan sumbangan demi terselenggaranya Munaslub. Namun, kata dia, panitia harus mencari cara juga untuk menekan biayanya agar lebih rendah dan murah.

"Supaya tidak banyak keluar dana, kan ada banyak cara. Panitia kreatiflah. Hal-hal yang bisa membuat biaya tinggi, panitia harus bisa lebih kreatif untuk menekan," ujar dia.

Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, besaran dana partisipasi itu seharusnya juga didiskusikan terlebih dahulu dengan para caketum yang lainnya.

"Kalau patungan sanggupnya berapa? Jangan bikin gede-gede, misalnya Rp 10 miliar, atau Rp 2 miliar atau bagaimana, kan enggak repot-repot kita," kata Mahyudin.

Kalau angka Rp 20 miliar tetap dijalankan, maka ia siap menggugat. Apalagi jika setoran tersebut menjadi salah satu penghambat pencalonannya.

(Baca juga: Munaslub Golkar Ditunda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement