REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemerintah Kota Sukabumi tengah berupaya memasang alat pengukur curah hujan. Keberadaan alat ini dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi cuaca dalam rangka antisipasi bencana banjir maupun longsor.
‘’Pemasangannya akan dilakukan di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh,’’ ujar Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Sukabumi, Frendy Yuwono kepada wartawan Rabu (13/4).
Alat ini nantinya dapat memberikan informasi mengenai curah hujan secara real time. Sebelumnya ujar Frendy, Kota Sukabumi belum memiliki alat pengukur curah hujan. Informasi mengenai curah hujan saat ini masih berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Frendy menuturkan, pemasangan alat ini akan memudahkan petugas dalam mendapatkan informasi cuaca. Khususnya dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana ketika curah hujan cukup tinggi.
Ditambahkan Frendy, saat ini tingkat cuah hujan di Kota Sukabumi memang cukup tinggi. Kondisi ini akan berpengaruh pada potensi terjadinya bencana terutama di daerah yang rawan pergerakan tanah.Selain memasang alat pengukur curah hujan ujar Frendy, pemkot juga tengah menggalakan lubang biofori.
‘’Kita menargetkan pembuatan lubang biofori sebanyak satu juta,’’ cetus dia. Lubang biofori ini berguna untuk menyimpan air untuk mencegah kesulitan air pada masa kemarau. Selain itu untuk mencegah terjadinya bencana banjir.