Selasa 12 Apr 2016 17:14 WIB

Soekarwo Dinilai Bisa Hadirkan Alternatif di Pilgub DKI

Gubernur Jatim Soekarwo.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gubernur Jatim Soekarwo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polarisasi jelang Pilkada DKI meruncing meski hajat pilgub baru akan digelar tahun depan. Konstelasi menunjukkan eskalasi tinggi terlebih antardua kekuatan--Ahok dan non-Ahok. Isu primordial terus mengemuka menjadi keniscayaan.

Dalam suasana panasnya dua kekuatan pada kutub yang bersebrangan, pengamat politik Universitas Nasional, Mohamad Hailuki, menilai, perlu ada alternatif baru 'meredam' tajamnya persaingan antara kubu Ahok dan non-Ahok.

"Selaras dengan tugas parpol, melakukan pengendalian konflik. Parpol harus mampu menjaga stabilitas sistem politik dengan cara menyediakan saluran perbedaan pendapat yang ada di dalam masyarakat," ujar Hailuki, Selasa (12/4).

Hailuki menambahkan, Partai Demokrat memiliki peluang untuk memunculkan figur alternatif berkualitas sebagai cagub DKI. Merujuk kepada strategi PDIP pada Pilgub 2012,  'mengimpor' kepala daerah dari provinsi lain (Jokowi dari Solo, Jawa Tengah), maka cukup logis Demokrat kali ini melakukan hal yang sama.

Direktur Centre for Indonesian Political and Social Studies (CIPSS) itu menambahkan, sosok alternatif yang bisa diusung Demokrat adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang masa baktinya akan habis pada 2018. "Kehadiran Soekarwo menjadikan konstelasi politik yang ada menjadi dinamis, tidak akan ada polarisasi dua kutub Ahok dan non-Ahok karena ada alternatif ketiga yaitu Karwo," ujarnya menjelaskan. Luki pun meyakinkan, dengan mengusung Soekarwo, Demokrat tak hanya bakal menjadi sekadar pelengkap di pilkada DKI, melainkan turut menjadi 'pemain kunci'.

Dengan perolehan 10 kursi, sambung Luki, Demokrat bisa menjalin koalisi 'poros tengah' dengan parpol nasionalis lainnya agar memenuhi persyaratan minimum. Menurutnya, Elektabilitas Karwo dalam setahun ke depan berpotensi meningkat apabila sosialisasi mulai dilakukan Demokrat pada pertengahan tahun ini.

"Terlebih sosok Karwo yang selama ini tercitrakan bijak, tenang, ramah, humoris dan matang tidak didapati pada sosok cagub DKI yang ada saat ini," kata Luki menambahkan.

Sebelumnya, dalam penataran pimpinan dan kader Partai Demokrat di Bogor Jawa Barat, beberapa waktu lalu, ketua umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Soekarwo merupakan salah satu gubernur kader Demokrat yang terbaik. Hal tersebut merupakan apresiasi SBY usai gubernur dua periode itu menerima gelar honoris causa dari Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement