Selasa 12 Apr 2016 10:39 WIB

Peneliti Ingatkan Wisatawan Bahwa Kibasan Ekor Hiu Paus Berbahaya

Sejumlah warga bermain bersama Hiu Paus (Shark Whale) di Desa Botu Barani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (6/4).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah warga bermain bersama Hiu Paus (Shark Whale) di Desa Botu Barani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Peneliti dari Whale Shark Indonesia dan World Wild Fund for nature (WWF), Casandra Tania mengatakan pengunjung wisata hiu paus harus berhati-hati, karena kibasan ekor hewan tersebut berbahaya.

"Kibasan ekor yang besar dan kuat serta gesekan kulit hiu paus yang tajam harus diwaspadai pengunjung. Dengan banyaknya pengunjung dan kapal yang mendekat, hiu paus riskan stress dan terluka akibat benturan dengan kapal," ujarnya, Selasa (12/4).

Menurut dia, interaksi tak ramah seperti menyentuh, memeluk hingga menunggangi hiu paus yang dilakukan wisatawan di Gorontalo merupakan ancaman serius yang harus segera diatasi. Penyelam senior di Gorontalo, Rantje membenarkan adanya ancaman serius kibasan ekor hiu paus. "Yang terkena kibasan ekor bisa tidak sadarkan diri atau terluka. Itu pentingnya wisatawan harus menjaga jarak dengan pengunjung. Bukan malah mendekati hiu dan memeluknya," ungkapnya.

Sebelumnya, kemunculan hiu paus hingga 10 ekor di perairan Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango menjadi obyek wisata. Hingga Ahad (10/4) jumlah wisatawan mencapai ratusan orang. Mereka datang dengan perahu dan kapal yang tak beraturan di lokasi hiu.

Wawan Iko, instruktur penyelam yang secara rutin memantau aktivitas hiu di lokasi itu, mengungkapkan beberapa hiu telah luka di bagian bibir, punggung dan sirip. Bahkan seekor hiu terpantau telah memiliki 13 luka sayatan di samping ingsang, serta menunjukkan perilaku agresif.

Wisata Botubarani untuk sementara ditutup karena pemerintah memasang batas atau zona bagi pengunjung, sekaligus menyusun aturan berwisata dan berinteraksi dengan hiu paus.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement