REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ormas Pemuda Pancasila Jawa Timur secara resmi melaporkan tindak pidana yang dilakukan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim, Maruli Hutagalung, ke Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Senin (11/4).
Laporan itu terkait dengan pernyataan terbuka Maruli di media televisi yang menyebut Ketua MPW PP Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai banci. Laporan yang diterima Bareskrim Mabes Polri dengan nomor LP TBL/252/IV/2016/Bareskrim, tanggal 11 April 2016 itu juga mencantumkan pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan penghinaan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) MPC Pemuda Pancasila Surabaya, Rohmad Amrullah, menyertakan alat bukti berupa CD Rekaman Video Penghinaan oleh Maruli Hutagalung.
Flash Disk berisi transkrip isi dialog antara Maruli Hutagalung dan anggota tim advokat Kadin Jatim Aristo Pangaribuan di televisi tersebut. Selain itu, pelapor yang juga wakil sekretaris MPW PP Jatim juga menyiapkan sejumlah saksi diantaranya Aristo Pangaribuan dan anggota PP se-Jatim yang siap menjadi saksi, yang diwakili Nurdin Longgari.
''Kami juga siap dengan saksi ahli bahasa dan ahli pidana,'' ungkap Amrullah seperti rilis yang diterima Republika,co.id
Ia mengatakan laporan ini dilakukan sesuai janji pihak Pemuda Pancasila akan membuat perhitungan dengan Maruli, baik sebagai pribadi maupun pejabat yang mengatakan La Nyalla banci.
Pernyataan Maruli itu selain tidak pantas disampaikan pejabat penegak hukum, juga telah melukai perasaan anggota Pemuda Pancasila. Apalagi pernyataan itu secara hukum mengandung unsur kebencian dan penghinaan kepada sosok La Nyalla. ''Tentu saya yakin Maruli sadar sedang melanggar aturan perundangan apa dan paham konsekwensi hukumnya,'' tambahnya sesaat setelah keluar dari Gedung Bareskrim Mabes Polri.
Dijelaskan Amrullah, La Nyalla selain sosok Ketua MPW PP Jatim, juga adalah seorang pembimbing, guru, seorang bapak angkat bagi anggota Pemuda Pancasila.
Sehingga wajar dan layak penghinaan yang ditujukan kepada La Nyalla, adalah juga penghinaan bagi ribuan kader Pemuda Pancasila se Jawa Timur.
''Perlu dicatat, Pemuda Pancasila tidak akan berhenti di laporan ini saja, tunggu saja langkah kami berikutnya,'' ungkapnya.