Senin 11 Apr 2016 13:17 WIB

Hasil Autopsi, Ini Penyebab Lain Kematian Siyono

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Pengangkatan jenazah Siyono
Foto: dok. Istimewa
Pengangkatan jenazah Siyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM Sianne Indriyani mengatakan, hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Indonesia menunjukkan Siyono tidak pernah melakukan perlawanan seperti yang diklaim oleh Mabes Polri selama ini. Sianne juga mengatakan, selama ini jasad juga tidak pernah diautopsi.

Sianne mengungkap, kematian siyono diakibatkan benda tumpul di bagian rongga dada, yaitu ada patah tulang. Pada iga bagian kiri ada lima. Luka patah sebelah kanan ada satu keluar, sedangkan tulang dada patah.

Kemudian, lanjutnya, tulang patah ke arah jantung hingga mengakibatkan luka yang cukup fatal. Siane mengatakan, memang ada luka di bagian kepala, tetapi tidak menyebabkan kematian. Sebab, luka pada bagian tersebut tidak terlalu banyak mengeluarkan darah.

"Dari seluruh rangkaian autopsi ini, tidak adanya perlawanan dari luka luka yang diteliti. Jadi, tidak ada perlawanan dari Siyono, tidak ada luka defensif dari Siyono," ujar Sianne, Senin (11/4).

Siane mengatakan, autopsi dilakukan oleh 10 dokter. Sembilan dokter dari tim forensik dan satu dokter dari Polda Jateng. Kesepuluhnya sepakat dan tidak ada yang berbeda pendapat. Autopsi dilakukan sejak pukul 09.00 pagi hingga 12.00 siang, 3 April 2016.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement