Ahad 10 Apr 2016 18:53 WIB

Kemenlu: Penyerbuan Militer Filipina tak Terkait Pembebasan WNI

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Milisi Abu Sayyaf
Foto: krmagazine
Milisi Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian luar negeri (Kemenlu) menyatakan, operasi serangan militer Filipina terhadap markas militan abu Sayyaf pada Sabtu (9/4) kemarin tidak terkait dengan pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang tengah disandera kelompok tersebut.

"Operasi itu tidak terkait dengan pembebasan WNI,’’ kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Ahad (10/4) petang.

Sementara itu, Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengakui, pihaknya mengetahui dari media bahwa ada bentrokan antara pasukan Filipina dengan Abu Sayyaf di Basilan. ‘’Selama ini dari informasi yang diterima, 10 WNI yang disandera tidak terindikasi berada di lokasi sekitar Basilan,’’ ujarnya.

Seorang juru bicara pihak militer Filipina Mayor Filemon Tan mengatakan, sebanyak 18 tentara dan lima anggota Abu Sayyaf tewas. Sementara 10 WNI hingga saat ini masih disandera Abu Sayyaf, yang meminta uang tebusan sekitar Rp 15 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement