REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2016-2012, Romahurmuziy (Romy) optimistis partainya bisa mencapai target tiga besar dalam pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019.
"Kita sangat percaya diri, karena melihat antusiasme peserta dibandingkan muktamar-muktamar sebelumnya. Di sini lebih dari 4.000, padahal mestinya hanya sekitar 1.600," kata Romi usai penutupan Muktamar VIII di Jakarta, Ahad (10/4).
Menurutnya, target partai berlambang kakbah itu juga bukan keputusan yang terlalu ambisius karena pernah mengalami capaian itu pada waktu lampau.
Ia menjelaskan, target pada Pemilu 2019 itu bisa disebut ambisius bila PPP belum pernah menduduki posisi tiga besar dalam pemilihan umum sebelumnya.
"Sejak tahun 1977 hingga 2004, PPP kan selalu tiga besar. Oleh karena itu target tiga besar di 2019 tidak ambisius," ucapnya.
Sehubungan dengan optimisme tersebut, Romi berpendapat setiap upaya islah dimana pun pasti menghasilkan energi lebih besar dan dirinya yakin islah yang telah dilaksanakan PPP mampu mengubah kondisi partai dari negatif menjadi lebih positif.
"Dengan mengubah partai menjadi positif dibanding sebelumnya, pasti PPP bisa menjadi 'leading party' di pemilu 2019," ujarnya.
Sehubungan dengan terpilihnya Romi sebagai ketua umum PPP yang baru, dia mengatakan bahwa apa yang telah didapatnya bukanlah sebuah jabatan partai.
Melainkan sebuah jabatan publik karena dipilih melalui jalur aklamasi, yang dinilainya serupa dengan apa yang dilakukan sahabat nabi pada masa kekhalifahan Islam.
"Semoga kami bisa menciptakan PPP sebagai partai yang berkarakter, yang bisa maju dan mencapai target untuk kepentingan bersama dan masyarakat," ucap Romi, berharap.