REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, tayangan televisi saat ini masih banyak yang kurang berkualitas dan tak mendidik. Menurutnya, untuk membuat sebuah program televisi yang berkualitas bertahan lama, diperlukan sebuah konten yang memiliki nilai-nilai kamanusiaan.
Misalnya, tayangan menyajikan sebuah adegan yang mendidik sekaligus juga menghibur. "Kalau ada sebuah film yang menyentuh, mencerahkan masyarakat yang menontonnya, maka tidak perlu ada tayangan yang mempertontonkan hura-hura semata," ujar Deddy.
Ia merasa perihatin karena akhir-akhir ini banyak sekali program televisi yang mempertontonkan adegan-adegan kurang mendidik. Bahkan, malah berujung pidana. Menurutnya, untuk menentukan tayangan yang bermutu diperlukan sikap-sikap kritis dari para generasi muda. Seperti mengasah ilmunya untuk membuat film pendek.
"Sebetulnya ada sekarang alat ekspresi dari anak-anak muda, yaitu komunitas film pendek," katanya.
Deddy yakin, dari komunitas film ini akan muncul daya kritis dari generasi muda untuk memilih tayangan-tayangan bermutu untuk ditonton. Sebab, semakin banyak orang yang menonton tayangan yang buruk, maka akan lahir tayangan buruk lainnya. "Tapi kalau ada kesadaran dan apresiasi terhadap tayangan yang bermutu bagi anak muda maka akan melahirkan juga karya-karya bermutu dan kreatif lainnya," katanya.
Deddy berharap, universitas-universitas bisa memfasilitasi mahasiswanya untuk membuat film pendek. "Makanya perbanyak film-film pendek yang diadakan oleh universitas agar ada peningkatan apresiasi dari anak muda terhadap tayangan-tayangan bermutu," katanya.