Sabtu 09 Apr 2016 23:01 WIB

Istirahat di Kebun, Pria Tewas Dihantam Banjir Bandang

Banjir bandang/ilustrasi
Foto: Antara
Banjir bandang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEBONG -- Bencana banjir bandang menimpa lokasi pertambangan rakyat di Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Jumat malam (8/4) mengakibatkan satu warga setempat meninggal dunia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, Samsul Bahri, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu, mengatakan kejadian yang menewaskan Guston Gunawan (35) warga asal Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB.

"Kejadian itu akibat hujan deras yang terjadi sejak sore hari, di mana saat kejadian korban menginap di kebunnya yang juga merupakan lokasi penambangan emas rakyat yang posisinya berada di bawah bukit. Saat kejadian pondok yang ditempati korban disapu banjir bandang yang turun dari atas bukit," katanya.

Akibat kejadian itu, kata dia, pondok yang dihuni korban roboh terseret air dan lumpur yang datang dari atas bukit. Korban sendiri ditemukan tim BPBD, bersama dengan PMI dan masyarakat sekitar pada pukul 08.00 WIB.

Sementara itu setelah berhasil dievakuasi tim BPBD dan PMI serta masyarakat setempat, kata dia, sekitar pukul 09.00 WIB jenazah korban selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Desa Tunggang. Jenazah korban ini rencananya akan dimakamkan di Desa Lebong Donok, Kecamatan Lebong Utara.

Pantauan pihaknya dilapangan kondisi, terdapat puluhan pondok penambang yang tersebar di berbagai titik. Saat kejadian dua pondok penambang tersapu banjir bandang, salah satunya yang dihuni korban sedangkan satu pondok lagi tidak ada penghuninya.

Untuk itu dia mengimbau masyarakat dan penambang emas tradisional yang ada di daerah itu agar mewaspadai adanya kejadian serupa mengingat curah hujan di wilayah itu masih cukup tinggi dan berpotensi turun setiap saat.

"Mereka kami imbau agar selalu waspada, dan segera mengungsi ketempat yang aman jika hujan lagi, karena potensi banjir bandang atau longsor masih berkemungkinan terjadi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement