Kamis 07 Apr 2016 16:37 WIB

Kaki Gajah di Banyumas Diprediksi Sudah Hilang

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Penderita kaki gajah (ilustrasi)
Foto: mulyadi.student.umm.ac.id
Penderita kaki gajah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Penyebaran penyakit kaki gajah (filaria) yang disebabkan oleh cacing filariasis di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diperkirakan sudah tidak ada lagi. 

''Kalau pun ada warga yang masih mengalami pembengkakan kaki, itu merupakan penderita lama. Sedangkan cacing filariar yang menjadi menyebab kaki gajahnya, sudah tidak aktif lagi atau sudah mati,'' jelas Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, R Dian Andiyono, Kamis (7/4).

Dia menyebutkan, penderita baru penyakit kaki gajah ini, terakhir ditemukan pada 2019. Setelah itu, sudah tidak ditemukan lagi penderita baru penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.

Berdasarkan kondisi itu, dia menyebutkan, kemungkinan terjadinya penularan penyakit kaki gajah, seharusnya sudah tidak mungkin terjadi lagi. Terkecuali ada warga Banyumas yang merantau ke daerah endemis kaki gajah, kemudian pulang dengan membawa penyakit tersebut.

''Kami sudah melakukan pengecekan dan tes darah terhadap para penderita kaki yang saat ini masih ada di Banyumas. Dari pengecekan itu, sudah tidak lagi ditemukan adanya cacing filariar dalam tubuh penderita. Dengan demikian, seharusnya tidak akan ada lagi kasus penularan,'' katanya.

Dia menyebutkan, berdasarkan data terakhir, jumlah warga Banyumas yang menderita penyakit kaki gajah tercatat ada 20 orang orang. Kebanyakan, sudah mengalami pembengkakan kaki sehingga tidak mungkin lagi pembengkakan itu disembuhkan.

''Cacing filariarnya sudah tidak ada. Tapi kecacatan dalam bentuk pembengkakan kaki, sudah tidak bisa lagi disembuhkan. Ini memang ciri dari bekas penderita penyakit kaki gajah,'' jelasnya.

Meski demikian Andik memperkirakan, proses eliminasi hingga penetapan status bebas penyakit kaki gajah, baru dilakukan pada 2020. Alasannya karena Kementerian Kesehatan  masih belum memperbolehkan pengliminasian dilakukan dalam waktu dekat.

''Kalau melihat data penderita baru yang terakhir ditemukan tahun 2009, kami sebenarnya sudah berani mengeliminasi status penyakit tersebut sehingga tahun depan sudah bisa ditetapkan status bebas penyakit kaki gajah. Namun Kemenkes tidak mengizinkan eliminisasi dilakukan,'' ujarnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement